Skip to main content

Persyaratan Bank yang Kerap Persulit Kepemilikan Rumah

Lambatnya penyerapan perumahan ataupun hunian bagi masyarakat Indonesia memang terkendala berbagai macam hal. Selain karena timpangnya angka permintaan dan persediaan rumah, harga rumah dijual di Jakarta Selatan yang terus meninggi dan terbatasnya lahan pembangunan. Hal tersebut juga disebabkan oleh beberapa hal lain, yaitu rumitnya permasalahan administrasi membeli rumah.

Permasalahan perizinan adalah salah satu hal yang kerap kali menjadi penghambat masyarakat untuk memiliki rumah. Masyarakat harus dihadapkan pada perizinan kepemilikan rumah yang berbelit-belit, sehingga banyak orang malas untuk memiliki rumah.

Namun, masalah perizinan ternyata bukanlah satu-satunya penghambat masyarakat untuk membeli rumah. Ada juga faktor lain yang menyebabkan hal tersebut. Beberapa hal di antaranya adalah persyaratan pihak Bank yang dinilai mempersulit seperti berikut:


Memiliki Tabungan dengan Minimal Dana

Persyaratan bank tidak bisa dipungkiri juga menjadi salah satu penghambat membeli rumah. apalagi, sebagian besar masyarakat memang masih membeli rumah dengan cara KPR, yang tentunya harus berhubungan dengan Bank.

Salah satunya adalah beberapa bank yang mensyaratkan untuk memiliki tabungan dengan minimal saldo Rp. 5 juta hingga Rp. 10 juta. Padahal, masyarakat membutuhkan dana tersebut untuk membiayai pembelian rumah.

Pernyataan Pendapatan Bulanan

Bank juga kerap meminta pernyataan pendapatan bulanan. Bank meminta hal tersebut untuk dapat menilai tingkat risiko nasabah dalam membayar kredit nantinya. Sayangnya, tidak semua profesi memiliki pemasukan yang tetap dan memiliki slip gaji setiap bulannya. Hal ini tentunya menyulitkan bagi beberapa orang untuk membeli rumah.

Sulit Mendapatkan Kredit Konstruksi Pembangunan

Persyaratan Bank tidak hanya menghambat para calon pembeli rumah, namun juga para pengembang hunian. Pengembang kerap kali kesulitan untuk mendapatkan dana kredit konstruksi pembangunan. Kredit Konstruksi Pembangunan ini terdiri dari kredit konstruksi pembangunan komersial, dan kredit konstruksi pembangunan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Pengembang kerap kali kesulitan untuk mendapatkan kredit yang ada dari bank terutama untuk pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Kerap kali, bank lebih mudah untuk menyetujui permohonan kredit konstruksi untuk rumah komersial dibandingkan dengan MBR. Padahal, pembangunan ruah MBR sedang dikebut oleh pemerintah.

Sehingga kini diharapkan banyak bank menyederhanakan persyaratan, agar masyarakat dapat memiliki rumah dengan mudah.



Ini merupakan artikel review. Segala bentuk dan akibat yang timbul atas materi di atas, sepenuhnya adalah tanggung jawab Urbanindo.com. Terima Kasih!

Berbagi itu peduli:

Comment Policy:

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui. Untuk komentar out of topics silahkan masuk ke Forum Kompi Ajaib
Buka Komentar
Buka Komentar
Jangan Diklik!

Menarik Untuk Dibaca Juga:

PrivacySitemap
©2021 KOMPI AJAIB